Laman

Jumat, 25 September 2009

THE CONFESSION


wahai orang yang kukagumi............
mengapa hati ini bergetar ketika memandangmu.....
apakah ini yang dinamakan getaran cinta........
duh indahnya pabila engkau mengetahui isi hatiku....
slalu kulihat tenangnya cahaya sang rembulan, namun ia tak mampu menghilangkan kegundahan ini....
dan mengapa hati ini serasa ringan, serta kegundahan pun hilang ketika kau berada di dekatku......
ku tak mampu berkata....
mulut ini terbungkam....
itu karena kau ada di dekatku....
ingin sekali mulut ini berkata...
sudikah engkau wahai pemikat hati...
sudikah engkau wahai orang yang ku kagumi....
sudikah engkau menjadi penyejuk hati...
bolehkah aku menjadikanmu sebagai kekasihku?
Dan sudikah engkau menjadikanku sebagai kekasihmu?

Jumat, 18 September 2009

RAMADHANHOLIC VS RAMADHANPHOBIA


Ramadhan……….
Ketika hilalnya tampak
Seraya semua makhluk tersentak
Bergemuruhlah hati hamba-Nya
Bahagia menyambut bulan penuh hikmah

Merenunglah iblis dan setan
Karena mereka terpenjarakan
Terhinakan dan terkalahkan
Oleh dahsyatnya bulan ramadhan

Marhaban yaa ramadhan
Marhaban yaa syahro shiyam
Kau kami tunggu
Kau kami rindu

Ramadhan adalah salah satu bulan diantara bulan-bulan hijriah. Yang mana pada bulan tersebut Umat Islam yang berstatuskan Tamyiz, diwajibkan melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh. Ada yang bahagia dan senang dalam menyambutnya, sebut saja golongan ini dengan Ramadhanholic. Adapula yang benci dan cemas dalam menyambutnya, dan golongan ini disebut Ramadhanphobia.
Saling bertolak belakang diantara 2 golongan ini, memang tidak bisa dipungkiri. Yang pertama golongan Ramadhanholic. Golongan ini senantiasa akan merasa bahagia dengan hadirnya bulan ramadhan. Karena mereka tahu, bahwa di dalamnya terdapat keistimewaan. Biasanya, golongan Ramadhanholic ini, adalah mereka yang memiliki ilmu dan amal, dan senantiasa hidupnya dihiasi dengan ketaatan pada Allah SWT. Dan yang pastinya mereka mengetahui serta memahami ayat di bawah ini
“ Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”
(Qs Al-baqarah:183)

Sedangkan bagaimana sikap sang Ramadhanphobia?
Mereka acuh tak acuh dalam menghadapi bulan ramadhan. Jangankan menghadapi, menyambutnya saja mereka enggan. Karena pikiran mereka telah banyak didoktrin oleh hal-hal negatif, yang membuat mereka kikuk dalam menghadapi bulan suci ramadhan ini. Misalnya mereka takut badan jadi kurus kering kerontang, uang jajan berkurang, kerja nggak maksimal dan bla....bla....bla...masih banyak lagi ocehan-ocehan manja yang terlontar dari mulut mereka. Selain ilmu yang mereka miliki tidak memadai, kadar iman dan takwa mereka pun mengalami degradasi, so itulah sebabnya mereka anti banget terhadap ramadhan. Padahal kalaupun mereka tahu dan paham tentang apa saja yang terkandung di dalam bulan ramadhan ini, pastilah mereka akan bersikap seperti sang Ramadhanholic. Sang Ramadhanholic tahu benar, keistimewaan yang terkandung di bulan, yang akrab disapa dengan bulan penuh hikmah dan berkah ini. Yaa diantaranya pahala amal ibadah akan dilipatgandakan. Mereka benar-benar tidak ingin melewatkan kesempatan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya, makanya mereka akan senantiasa melakukan amal-amalan baik tanpa henti, semua itu mereka lakukan hanya karena Allah semata. Misalnya saja, membaca Al-quran, melakukan shalat-shalat sunat, shodaqoh dan sebagainya. Bayangkan saja, di bulan Ramadhan ini seorang hamba yang membaca satu huruf saja yang ada di dalam Al-quran, akan setara dengan 10x pahala amal kebaikan, apalagi kalau sampai khatam (tamat). Itulah sebabnya golongan Ramadhanholic ini, sangat antusias dalam menjalani kesehariannya di bulan ramadhan. Mereka akan menangis dikala berada di penghujung bulan ramadhan, bersedih karena bulan yang dipenuhi dengan berjuta-juta berkah dan hikmah akan segera berakhir. Dan mereka takut apabila tidak diperkenankan oleh Allah untuk bertemu ramadhan tahun depan. Berbeda dengan golongan Ramadhanholic, golongan Ramadhanphobia justru menganggap kehadiran bulan ramadhan ini sebagai bulan yang melelahkan. Mereka nggak bisa makan lah di siang hari, minum lah, trus harus shalat tarawih 23 raka’at di malam harinya, dan yang pastinya mereka sebel banget terhadap bulan ramadhan. Itu karena minimnya ilmu agama dan kadar iman mereka, jadi mereka tidak mengetahui akan melimpah ruahnya keberkahan dan hikmah di bulan ramadhan. Kemudian yang selanjutnya, di bulan ramadhan ini terdapat satu malam, yang mana malam tersebut lebih baik dari dari seribu bulan, malam ini berada pada 10 hari terakhir bulan ramadhan, dan yang ber’adadkan ganjil,sebut saja dengan malam lailatul qadar. Sang Ramadhanholic tidak akan melewatkan satu malam pun untuk memburu lailatul qadar. Karena mereka tahu bahwa malam lailatul qadar hanya ada di bulan ramadhan. Dan si ramadhanphobia hanya menanggapi hal tersebut dengan biasa saja.
Dan puncak dari ramadhan adalah hari raya Idul fitri, dimana hari itu adalah hari kemenangan bagi umat islam di seluruh dunia, dan seolah-olah kembali seperti bayi yang baru saja terlahir ke dunia, karena diampunkannya seluruh dosa-dosa. Demikianlah telah dijelaskan hikmah dan berkah bulan ramadhan serta 2 macam golongan yang berbeda dalam menyikapi bulan suci penuh berkah ini, yaitu bulan ramadhan.........
Semoga saja kita semua termasuk ke dalam golongan sang Ramadhanholic, yang selalu merindukan dan mengharapkan diperkenankannya kita merasakan kembali bulan ramadhan di tahun depan dan seterusnya. Amin......